Laporkan Jika Ada Link Mati!

Rahasia Bisnis Orang Jepang

Bangsa Jepang merasa bangga dengan budayanya, berbeda dengan banyak masyarakat yang malu dengan asal-usulnya.

Bangsa Jepang berhasil membuktikan bahwa mereka mampu berjaya dengan tetap memelihara segala warisan dan adat budaya mereka. Mereka bangga dengan budaya mereka di kala sebagian masyarakat malu dengan asal usulnya. Budaya tidak menjadi halangan bagi Jepang untuk ikut dalam pentas dunia. Dalam berbagai aspek, bangsa Jepang berhasil mengalahkan orang Barat.

Banyak peneliti Barat yang berusaha mencari tahu dan meneliti rahasia sukses bangsa Jepang. Mereka heran bagaimana bangsa Jepang dapat mencapai kemajuan dan kesuksesan dalam bidang ekonomi tanpa menguasai bahasa Inggris. Apa keistimewaan bangsa Jepang, sehingga mereka mampu menempatkan diri sejajar dengan AS, Inggris, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya. Banyak pertanyaan yang tidak terjawab, terutama tentang bagaimana bangsa Jepang dapat memelihara semangat kerja mereka tanpa rasa bosan dan lelah menyediakan ruang yang besar pula bagi Jepang untuk memasarkan produknya.

Bangsa Jepang sangat cerdik karena berlindung di balik nama perpindahan teknologi. Mereka menyelidiki dan mencari pasar di negara lain untuk mendapat berbagai masukan yang bagus. Teknologi yang dipindahkan adalah teknologi yang sudah tidak ingin digunakan lagi. Jepang tidak boleh disalahkan dalam hal ini karena mereka harus menjaga kepentingan industri dan perkembangan ekonominya. Hanya dalam situasi sama-sama menang, bagian kemenangan dan keuntungan Jepang lebih besar dari pada rekan bisnisnya.


Jepang sadar mereka tidak boleh mengasingkan diri. Oleh karena itu, Jepang menjalin hubungan baik dalam bidang diplomasi dan perdagangan dengan Negara-negara di Asia. Jepang berusaha memulihkan kembali citra negaranya di kalangan negara Asia yang pernah merasakan kekejaman mereka saat perang. Gambaran bangsa Jepang sebagai bangsa yang kejam, kasar, dan ganas semakin menghilang dan sanubari rakyat Asia. Jepang berhasil memberi citra baru untuk bangsanya. Jepang tidak lagi dikenal sebagai negara militer, meskipun hal itu tidak hilang seluruhnya. Jepang ingin dikenal sebagai penguasa ekonomi yang memberi sumbangan penting untuk menjamin kemakmuran negara-negara sebenuanya. Banyak negara Asia yang menjadikan Jepang sebagai contoh untuk membangun sektor ekonomi dan industrinya. Malaysia juga membuka pintu seluas-luasnya.

Bangsa Jepang memelihara tradisi dan budaya hidup lokal. Namun, itu tidak berarti mereka menolak nilai-nilai yang datang dari luar. Salah satu kesuksesan bangsa Jepang adalah mereka mampu menyerap dan menyesuaikan diri dengan nilai luar dan segala perubahan yang terjadi.

Perubahan tidak bisa dihindari dan bangsa Jepang pun menyadarinya. Bangsa yang tidak sadar dengan masalah ini akan terus ketinggalan. Perubahan harus dilakukan bila suatu bangsa ingin maju dan sukses dalam semua aspek. Karena, dari perubahanlah akan timbul kemajuan dan dari kemajuan lahir perubahan. Dari situlah terlihat jelas eratnya hubungan antara perubahan kemajuan dan keberhasilan

Bangsa Jepang tidak begitu saja mengambil dan meniru segala sesuatu dari barat. Mereka melakukan penyesuaian pada setiap hal yang datang dan barat agar sesuai dengan pengguna di Asia. Hal itulah yang membuat produk Jepang lebih disukai di Asia karena sesuai dengan cita rasa mereka. Pasar besar Asia Vietnam, dan sembilan persen memilih Indonesia. Penelitian itu membuktikan bahwa sektor perindustrian di Malaysia menyediakan barang produksi Jepang untuk pasar di seluruh dunia. Faktor kestabilan politik, lokasi yang strategis, dan hubungan dagang yang baik menjadi faktor Jepang lebih memilih Malaysia. Dorongan dari pemerintah Malaysia juga membuat Jepang bersemangat menanamkan modalnya di sana.

Sehubungan dengan hal itu, bangsa Malaysia [dan bangsa Indonesia] yang dijadikan sasaran penanaman modal Jepang harus mau mempelajari resep-resep kesuksesan mereka. Bangsa Malaysia tidak perlu menjadi orang Jepang supaya bisa sesukses mereka. Bangsa Malaysia [Indonesia] harus menjadi diri mereka sendiri dengan budaya mereka sendiri. Bangsa Malaysia [Indonesia] hanya mengambil hal-hal positif dari bangsa Jepang. Yang harus bangsa Malaysia [Indonesia] lakukan adalah memupuk dan melakukan etika kerja bangsa Jepang dalam kehidupan sehari-hari. Motivasi kerja bangsa Jepang perlu diterapkan dalam lingkungan kerja bangsa Malaysia [Indonesia]. Begitu juga dengan semangat dan kerajinan mereka. Semuanya perlu dijiwai dan dipahami. Yang lebih penting lagi adalah harus diterapkan. Jika hanya sekadar teori, tidak akan membawa perubahan.

Bangsa Jepang membuktikan bahwa keadaan suatu bangsa bukanlah penghalang untuk sukses. Keadaan fisik, geografis, dan kedudukan negara juga bukan faktor utama sebuah negara untuk menjadi lebih maju. Bagi Jepang, yang penting adalah sikap dan pandangan pada pekerjaan, cara bekerja, dan tujuan seseorang saat bekerja. Usaha lebih penting daripada pembicaraan yang tidak berguna.

Manifestasi sikap ini terdapat pada bangsa Malaysia [Indonesia] seperti kata pepatah lama “di mana ada kemauan, di situ ada jalan” dan “hendak seribu daya, tidak hendak seribu alasan”. Jika pepatah ini dipahami dan diterapkan, niscaya Malaysia [Indonesia] akan sehebat Jepang. Bangsa Jepang tidak pernah berdalih dan menciptakan alasan. Mereka percaya dan yakin, apa pun halangannya pasti ada jalan keluarnya.

Faktor Jepang memilih Malaysia/Indonesia

- Kestabilan politik
- Lokasi yang strategis
- Hubungan perdagangannya baik
- Dukungan dari pemerintah Malaysia/Indonesia.

Dari perubahanlah akan timbul kemajuan dan dari kemajuan lahir perubahan.
Dari situlah terlihat jelas eratnya hubungan antara perubahan, kemajuan dan keberhasilan

Malaysia dan Indonesia tetap menjadi tempat penanaman modal dan masuknya berbagai modal asing, khususnya Jepang

Bangsa Malaysia [dan Bangsa Indonesia] yang dijadikan sasaran penanaman modal Jepang
harus mau mempelajari resep-resep kesuksesan mereka.

Download


Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger