Laporkan Jika Ada Link Mati!

Masalah Bukan Masalah

Judul Buku : Masalah Bukan Masalah, 9 Kiat
Mengatasi Persoalan Hidup
Penulis  : John Alston dan Lloyd Thaxton
Penerbit : Kaifa
Jumlah Halaman : 140
Tahun terbit : 2006
Banyak sekali buku yang sederhana dalam penyampaiannya, namun memiliki dampak yang sangat besar, dan buku ini adalah salah satunya. Dalam buku ini, penulis menjelaskan 9 peraturan hidup yang dapat mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih positif dalam menghadapi suatu masalah. Sepanjang buku ini penulis menggunakan kisah-kisah untuk menggambarkan cara seseorang menghadapi rintangan yang terjadi dan cara mereka memperbaikinya. Kisah-kisah tersebut menginspirasi kita dengan memberikan bukti bahwa saat peristiwa buruk terjadi, hal tersebut masih bisa diatasi.

Masalah terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Masalah biasanya ada ketika ada hal buruk yang terjadi. Hal buruk bisa menghalangi usaha kita dalam meraih suatu tujuan dalam hidup. Yang perlu dilakukan ketika hal buruk terjadi adalah menjadi dewasa dan berpikir bahwa masalah itu biasa. Kita harus bisa mengendalikan gejolak hati kita atau kita akan dikendalikan olehnya. Yang penting bukan apa yang terjadi melainkan bagaimana cara menghadapinya. Kita tidak dapat mengendalikan segalanya. Tetapi dengan pengetahuan yang kita miliki, kita dapat mengendalikan respon terhadap suatu masalah. Segala macam persiapan yang kita miliki tidak dapat mencegah kemungkinan hal buruk terjadi, tetapi persiapan dapat membantu kita agar bisa menangani masalah dengan lebih baik.

Satu-satunya hal yang kita miliki antara kelahiran dan kematian adalah waktu. Bagaimana kita memanfaatkan waktu akan menentukan kehidupan kita sendiri. Jika kita ingin membuat suatu perubahan dalam hidup, kita harus melenyapkan keraguan dan kebimbangan lalu mantapkan hati untuk mengambil langkah pertama untuk menyelesaikan masalah yang menghadang. Menyelesaikan masalah memang tidak mudah jika kita hanya berdiam diri saja. Namun menyelesaikan masalah dapat dilakukan dengan suatu tindakan. Jika kita hanya membaca peraturan hidup yang ada di buku ini tanpa mengaplikasikannya, sama seperti kita membaca resep masakan tetapi tidak membuatnya.

Seperti yang tertulis pada paragraf sebelumnya, bahwa pengetahuan dapat membantu kita dalam mengendalikan respon terhadap suatu masalah serta memperbaiki keadaan saat hal buruk terjadi. Pengetahuan terdiri dari tiga hal, yaitu: fakta, kemampuan dan teknik, dan berpikir. Suatu pengetahuan dapat diperoleh dari sebuah proses pembelajaran, dan dengan pengetahuan itu kita bisa membuat suatu perubahan. Fakta, kemampuan dan teknik tidak akan bisa mengubah diri kita, kecuali kita memakai dan menerapkannya. Namun berpikir saja juga tidak cukup, kita harus mau bekerja keras untuk mewujudkan suatu perubahan. John dan Lloyd mengatakan, “Ada yang paham. Ada pula yang tidak. Mereka yang melakukannya akan berhasil. Mereka yang tidak mau melakukannya akan gagal. Kehidupan dan kenyataan adalah perpaduan dari apa yang kita lakukan dan apa yang menimpa kita.” Dengan membaca buku ini, maka kita akan lebih paham apa makna dibalik ungkapan penulis tersebut.

Kehidupan dan kenyataan adalah perpaduan dari apa yang kita lakukan dan apa yang menimpa kita. Jangan pernah menganggap enteng kehidupan dan jangan menunggu sampai hal buruk terjadi untuk bisa menghargai apa yang telah kita miliki. Hidup ini memang berat dan sulit, hal itu sudah menjadi suatu kenyataan yang dihadapi setiap individu. Jika kita dapat bersiap menghadapi kesulitan, kita pasti bisa mengatasi masalah dan mengangkat diri kita kembali. Ada banyak cara untuk menyiapkan diri dalam menghadapi hal buruk, misalnya, dengan mengetahui bahwa kemungkinan di dunia ini tak terbatas serta menyadari bahwa tak ada masalah yang tak bisa kita hadapi dalam hidup ini.

Jika hal buruk terus menimpa kita, saatnya untuk memikirkan bagaimana tindakan kita yang tidak sesuai. Kita sudah berpikir dan bekerja keras untuk menyelesaikan masalah. Namun jika kerja keras kita hanya untuk sesuatu yang tidak bermanfaat, maka sia-sia saja usaha tersebut. Jika kita tidak berhasil melakukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah, maka kita hanya perlu memperbaiki diri sendiri.

Sebelum mengubah hidup, kita harus mengubah cara berpikir. Sikap positif yang kita tunjukkan pada orang lain dimulai dari kepala. Dalam menghadapi masalah kita harus bisa mengendalikan emosi yang paling kuat yaitu amarah. Ketika kita tidak bisa mengendalikannya, maka dengan mudah pula kita dihancurkan. Amarah hanya membuat keadaan lebih buruk dan menjatuhkan reputasi. Dan yang harus kita lakukan adalah menyalurkan emosi kita secara produktif, seperti membicarakan masalah dengan pendengar yang baik, berolahraga, berlari, menari hingga kelelahan, atau gunakan apa saja yang membantu kita mengubah cara pandang dan menyesuaikan sikap. Dengan pikiran positif akan muncul penyesuaian sikap yang terbukti sebagai cara yang tepat untuk menghadapi kehidupan saat hal buruk terjadi.

Hidup itu sulit. Tetapi, jika melihatnya sebagai suatu anugerah, kita akan menemukan bahwa kehidupan itu penuh kebahagiaan yang diselingi dengan masalah. Bahkan, musuh kita pun sebuah anugerah karena kita dapat belajar bagaimana tidak menjadi seperti mereka. Jika harus mendaftar semua anugerah yang kita peroleh, tentu bisa menjadi sebuah buku. Dengan anugerah yang begitu banyak, kita harus senantiasa mensyukuri kehidupan ini tanpa menyia-nyiakannya.

Dalam mengubah hidup diperlukan kritik dari orang lain. Jika ada orang yang memberi kritik membangun yang jujur, jangan cepat tersinggung. Kita pertimbangkan kembali bahwa kita bisa membuat sedikit penyesuaian yang berbuah pada suatu perubahan. Dengarkan semua kritik dari orang lain, menggapnya sebagai umpan balik yang menguntungkan, bila perlu kritik tersebut kita tulis. Ketika kita sudah menyadari bahwa kritik itu dapat membawa kita menjadi lebih baik, maka yang kita lakukan adalah bertindak.

Cara kita menghadapi hal buruk semata-mata bergantung pada cara kita menjalani hidup sehari-hari. Jika diibaratkan hidup adalah sebuah kapal, maka kemudi adalah pilihan. Dengan kemudi kita bisa mengubah arah kapal sesuai keinginan. Begitu juga dengan pilihan, yang dapat mengubah arah hidup kita. Meskipun bebas menentukan pilihan, kita tidak akan mungkin bisa bebas dari konsekuensi pilihan tersebut.

Jadi dapat disimpulkan bahwa masalah bisa menjadi bukan suatu masalah lagi ketika kita dapat menerapkan 9 peraturan hidup yang ada di buku ini. 9 peraturan itu adalah : dewasa, belajar, bersiap, bertindak, mencari tahu, ubah pola pikir, bersyukur, menerima kritik, dan menentukan pilihan.

Kelebihan buku ini adalah penuturannya yang sederhana sehingga mudah dimengerti pembaca. Dengan memaparkan kisah-kisah pendek dalam buku, pembaca menjadi lebih mudah membayangkan apa yang dimaksud penulis. Setelah membaca buku ini, pembaca dapat termotivasi untuk melakukan perubahan dalam hidupnya dengan menerapkan 9 peraturan hidup. Buku ini membangkitkan semangat dan memiliki akhir bahagia. Akhir bahagianya adalah kita menemukan jalan untuk menciptakan kehidupan yang sejak dulu kita inginkan. Selain itu, buku ini ditulis oleh dua orang penulis yang menerima banyak penghargaan atas karyanya. Buku ini tidak terlalu tebal sehingga kita bisa membawanya setiap saat.

Kekurangan buku ini adalah terdapat beberapa tulisan yang butuh waktu untuk memahaminya, dikarenakan buku ini adalah buku terjemahan dari bahasa Inggris. Selain itu, saya pikir desain covernya juga kurang menarik.
Download

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Berbagi buku gratis | Dilarang mengkomersilkan | Hanya untuk pelestarian buku
Copyright © 2016. Perpustakaan Digital - All Rights Reserved
Published by Mata Malaikat Cyber Book
Proudly powered by Blogger